Seminar Palestina: Meningkatkan Peran Masisir dalam Pembebasan Baitul Maqdis
0
Komentar
Kairo, 8 Februari 2025 – Akademi Taftazany, Hay Sabi’, menjadi saksi diskusi mendalam mengenai peran strategis Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) dalam perjuangan pembebasan Baitul Maqdis. Acara yang diinisiasi oleh PPMI Mesir ini, menghadirkan Ustaz Muhammad Husein, Lc atau dikenal juga sebagai Abu Muslim Husein Al-Gaza, seorang pejuang kemanusiaan yang telah merasakan langsung kepungan di Gaza selama lebih dari satu dekade.
Pada awal acara, Razi Alif Al Faiz, selaku Presiden PPMI Mesir, dalam sambutannya mengungkapkan harapan besar agar kedekatan geografis Mesir dengan Palestina dapat menjadi peluang bagi Masisir untuk lebih aktif dalam perjuangan pembebasan Al-Aqsa. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata melalui berbagai bidang, termasuk pendidikan, media, dan diplomasi.
Dalam sesi materi, Ustaz Muhammad Husein membagikan pengalaman hidupnya di Gaza sejak 2011 hingga akhirnya keluar pada November 2023—setelah berbagai upaya evakuasi yang penuh rintangan. Ia menyoroti bahwa perjuangan membela Palestina tidak cukup hanya dengan donasi, melainkan harus berbasis edukasi dan perubahan pola pikir masyarakat. Maka dari itu, fokus beliau dalam menyuarakan semangat dan pemikiran tentang Palestina serta Baitul Maqdis berbasis pada kajian edukasi dan bukan donasi semata.
Ustaz Husein menekankan bahwa fokus perjuangan bukan hanya pada Palestina secara geografis, tetapi lebih luas pada Masjid Al-Aqsa sebagai pusat keseimbangan alam semesta. Ia mengingatkan bahwa adanya upaya masif terkait penghilangan makna ayat Surah Al-Isra’ dalam konteks perebutan Al-Aqsa, menjadi bukti adanya proyek sistematis barat untuk melemahkan umat Islam. Menurutnya, kemunculan banyak bencana alam setelah perebutan Al-Aqsa menunjukkan pentingnya masjid tersebut dalam keseimbangan alam semesta.
Menyebarkan kesadaran melalui kajian edukatif menjadi salah satu strategi utama yang disampaikan oleh Ustaz Husein. Ia menekankan terkait perlunya upaya untuk memahami perang narasi dalam sejarah Islam, sebagaimana Nabi Muhammad pernah menyampaikan pada para sahabat tentang tingginya nilai Baitul Maqdis dalam perjuangan umat.
Kontribusi intelektual Masisir dalam menyuarakan perjuangan Palestina di berbagai platform juga dianggap penting. Melalui media sosial, Masisir berpeluang besar untuk turut andil dalam perang narasi yang sangat krusial. Salah satu contoh yang disebutkan pemateri ialah istilah “Timur Tengah” yang diserukan Barat dalam menyebut kawasan Arab. Penyebutan istilah ini bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan dan kecanggungan keberadaan Israel di tengah kawasan Arab, sebab sebenarnya Israel bukanlah bagian dari bangsa Arab.
Ustadz Husein menjelaskan bahwa kolonialisme modern berupaya memecah belah umat Islam agar tidak memiliki kekuatan terpusat. Ia menyatakan bahwa kejatuhan Israel akan menjadi titik runtuhnya hegemoni barat yang selama ini menguasai kekayaan Islam. Sebagai mahasiswa Al-Azhar, Masisir berperan penting dalam membangun narasi keislaman yang kuat dan membentuk kesadaran kolektif, baik tentang Palestina maupun Baitul Maqdis.
Beliau menambahkan pula penjelasan tentang penafsiran Surat Al Anfal ayat 20:
"...ْوَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُم"(Janganlah berhenti untuk bersiap diri sampai Allah SWT yang menghentikan persiapanmu itu).
Setelah itu, acara berlanjut pada sesi diskusi. Berbagai pertanyaan muncul, termasuk peran negara-negara Arab serta bagaimana Masisir dapat berkontribusi secara langsung. Ustaz Muhammad Husein menekankan bahwa perjuangan tidak selalu harus dilakukan di medan perang, melainkan dapat melalui pendidikan, media, dan kebijakan. Ia mengajak Masisir untuk terus mengasah keilmuan dan membangun kesadaran kolektif bahwa kebebasan Al-Aqsa bukan hanya sekadar isu temporer, melainkan merupakan bagian dari visi besar kebangkitan Islam.
Sebagai penutup acara, Wahyu Hidayatullah, Kemenko Kemasyarakatan PPMI Mesir, memberikan penjelasan terkait latar belakang pengadaan seminar. “Kedatangan Ustaz Muhammad Husein sebulan yang lalu memberikan kami kesempatan untuk berbincang langsung dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Hal ini pula yang menjadikan semangat kami dalam membagikan pengalaman beliau kepada Masisir. Kami berharap ini menjadi solusi bagi Masisir untuk bergerak dalam pembebasan Al-Aqsa. Ini bukan hanya seminar, tetapi bagian dari proyek besar dalam aksi nyata membantu warga Palestina, khususnya yang berada di Mesir, melalui berbagai bentuk dukungan yang memungkinkan, seperti pemberian bantuan langsung pada warga terdampak.”
Redaktur: Muhammad Hasbi Ash Shiddieqie
Editor: Salsadilla Musrianti
Posting Komentar